Monthly Archives: January 2012

BISNIS INTERNASIONAL

BAB 1
PENDAHULUAN
Sebelum memulai mengerjakan tugas ini saya ingin memberitahukan bahwa pada pengerjaan tugas ini saya tidak sepenuhnya mengerjakan sendiri saya mencari referensi dari berbagai sumber dan mengambilnya dari sumber tersebut daftar sumber tersebut saya masukan kedalam daftar pusaka dibawah ini.
Pokok Pembahasan
1.    Hakikat Bisnis Internasional
2.    Alasan Melaksanakan Bisnis Internasional
3.    Tahap-tahap dalam Memasuki Bisnis Internasional
4.    Hambatan dalam Memasuki Bisnis Internasional\
5.    Perusahaan Multinasional

Objektif

•    Mahasiswa bisa memahami Perdagangan internasional
•    Mahasiswa bisa memahami Pemasaran internasional
•    Mahasiswa bisa memahami konsep keunggulan absolut
•    Mahasiswa bisa memahami Konsep keunggulan komparatif
•    Mahasiswa bisa memahami Potensi pasar internasional
•    Mahasiswa bisa memahami batasan perdagangan dan tarif bea masuk
•    Mahasiswa bisa memahami perbedaan bahasa, sosial budaya / kultural
•    Mahasiswa bisa memahami hambatan politik, hukum dabn perundang-undangan
•    Mahasiswa bisa memahami hambatan operasional
•    Mahasiswa memahami jenis-jenis perusahaan multinasional

BAB 2 PEMBAHASAN
BISNIS INTERNASIONAL
Bisnis internasional merupakan kegiatan bisnis yang dilakukan antara Negara yang satu dengan Negara yang lain.
1.    HAKIKAT BISNIS INTERNASIONAL

Seperti diatas bahwa Bisnis internasional merupakan kegiatan bisnis yang dilakukan melewati batas negara. Transaksi bisnis seperti ini merupakan transaksi bisnis internasional (International Trade). Transaksi bisnis itu dilakukan oleh suatu perusahaan dalam suatu negara dengan perusahaan lain atau individu di negara lain disebut Pemasaran Internasional atau International Marketing. Pemasaran internasional berbeda dengan Bisnis Internasional, yaitu :

a.    Perdagangan Internasional (International Trade)

Dalam perdagangan internasional yang merupakan transaksi antar Negara itu biasanya dilakukan dengan cara tradisional yaitu dengan cara ekspor dan impor. Dengan adanya transaksi ekspor dan impor tersebut maka timbul neraca perdagangan antar negara (balance of tread).
Suatu Negara dapat memiliki surplus seraca perdagangan atau devisit neraca perdagangannya. Neraca perdagangan yang surplus menunjukan keadaan dimana Negara tersebut memiliki nilai ekspor yang lebih besar dibandingkan dengan nilai impor yang dilakukan dari negara partner dagangnya. Dengan neraca perdagangan yang mengalami surplus ini maka apabila keadaan yang lain konstan maka aliran kas masuk ke Negara itu akan lebih besar dengan aliran kas keluarnya ke Negara partner dagangnya tersebut. Besar kecilnya aliran uang kas masuk dan keluar antar negara disebut neraca pembayaran (balance of paymnets). Jika neraca pembayaran mengalami surplus, dikatakan bahwa negara mengalami pertambahan devisa. Sebaliknya apabila negara itu mengalami devisit neraca perdagangannya maka berarti nilai impornya melebihi nilai ekspor yang dapat dilakukannya dengan negara lain. Jadi, negara tersebut mengalami devisit neraca pembayaran dan menghadapi pengurangan devisa Negara.

b.    Pemasaran International (International Marketing)

Pemasaran internasional yang merupakan keadaan suatu perusahaan dapat terlibat dalam suatu transaksi bisnis dengan negara lain, perusahaan lain ataupun masyarakat umum di luar negeri. Transaksi bisnis internasional ini pada umumnya merupakan upaya untuk memasarkan hasil produksi di luar negeri.
Dalam hal ini maka pengusaha akan terbebas dari hambatan perdagangan dan tarif bea masuk karena tidak ada transaksi ekspor impor. Dengan melaksanakan kegiatan produksi dan pemasaran di negeri asing maka tidak terjadi kegiatan ekspor impor. Produk yang dipasarkan dapat berupa barang dan/ atau jasa. Transaksi ini dapat ditempuh dengan cara

•    Licencing
•    Franchising
•    Management Contracting
•    Marketing in Home Country by Host Country
•    joint Venturing
•    Multinational Coporation (MNC)

Semua bentuk transaksi internasional memerlukan transaksi pembayaran yang sering disebut fee. Negara (Home Country) harus membayar, sedangkan pengirim (Host Country) memperoleh fee tersebut. Pengertian perdagangan internasional dengan perusahaan internasional sering dianggap sama, padahal berbeda. Perbedaan utama terletak pada perlakuannya dimana perdagangan internasinol dilakukan oleh negara sedangkan pemasaran internasional adalah kegiatan yang dilakukan oleh perusahaan yang menentukan kegiatan bisnis yang lebih aktif, lebih progresif dibandingkan perdagangan internasional.
2.    Alasan Melaksanakan Bisnis Internasional
beberapa alasan untuk melaksanakan bisnis internasional antara lain berupa :
    Spesialisasi antar bangsa – bangsa
Dalam hubungan dengan keunggulan atau kekuatan tertentu beserta kelemahannya itu maka suatu Negara haruslah menentukan pilihan strategis untuk memproduksikan suatu komoditi yang strategis yaitu :
a.    Memanfaatkan semaksimal mungkin kekuatan yang ternyata benar-benar paling unggul sehingga dapat menghasilkannya secara lebih efisien dan paling murah diantara Negara-negara yang lain.
b.    Menitik beratkan pada komoditi yang memiliki kelemahan paling kecil diantara Negara-negara yang lain
c.    Mengkonsentrasikan perhatiannya untuk memproduksikan atau menguasai komoditi yang memiliki kelemahan yang tertinggi bagi negerinya
    Keunggulan absolute (absolute advantage)
Suatu negara dapat dikatakan memiliki keunggulan absolut apabila negara itu memegang monopoli dalam berproduksi dan perdagangan terhadap produk tersebut. Hal ini akan dapat dicapai kalau tidak ada negara lain yang dapat menghasilkan produk tersebut sehingga negara itu menjadi satu-satunya negara penghasil yang pada umumnya disebabkan karena kondisi alam yang dimilikinya, misalnya hasil tambang, perkebunan, kehutanan, pertanian dan sebagainya. Disamping kondisi alam, keunggulan absolut dapat pula diperoleh dari suatu negara yang mampu untuk memproduksikan suatu komoditi yang paling murah di antara negara-negara lainnya. Keunggulan semacam ini pada umumnya tidak akan dapat berlangsung lama karena kemajuan teknologi akan dengan cepat mengatasi cara produksi yang lebih efisien dan ongkos yang lebih murah.

    Keunggulan komperatif (comparative advantage)
Konsep Keunggulan komparatif ini merupakan konsep yang lebih realistik dan banyak terdapat dalam bisnis Internasional. Yaitu suatu keadaan di mana suatu negara memiliki kemampuan yang lebih tinggi untuk menawarkan produk tersebut dibandingkan dengan negara lain. Kemampuan yang lebih tinggi dalam menawarkan suatu produk itu dapat diwujudkan dalam berbagai bentuk yaitu :
a    Ongkos atau harga penawaran yang lebih rendah.
b    Mutu yang lebih unggul meskipun harganya lebih mahal.
c    Kontinuitas penyediaan (Supply) yang lebih baik.
d    Stabilitas hubungan bisnis maupun politik yang baik.
e    Tersedianya fasilitas penunjang yang lebih baik misalnya fasilitas latihan maupun transportasi
Suatu negara pada umumnya akan mengkonsentrasikan untuk berproduksi dan mengekspor komoditi yang mana dia memiliki keunggulan komparatif yang paling baik dan kemudian mengimpor komoditi yang mana mereka memiliki keunggulan komparatif yang terjelek atau kelemahan yang terbesar. Konsep tersebut akan dapat kita lihat dengan jelas dan nyata apabila kita mencoba untuk menelaah neraca perdagangan negara kita (Indonesia) misalnya. Dari neraca perdagangan itu kita dapat melihat komoditi apa yang kita ekspor adalah komoditi yang memiliki keunggulan komparatif bagi Indonesia dan yang kita impor adalah yang keunggulan komparatif kita paling lemah.
    Pertimbangan pengembangan bisnis
Perusahaan yang sudah bergerak di bidang tertentu dalam suatu bisnis di dalam negeri seringkali lalu mencoba untuk mengembangkan pasarnya ke luar negeri. Hal ini akan menimbulkan beberapa pertimbangang yang mendorong mengapa suatu perusahaan melaksanakan atau terjun ke bisnis internasiional tersebut :
a.    Memanfaatkan kapasitas mesin yang masih menganggur yang dimiliki oleh suatu perusahaan
b.    Produk tersebut di dalam negeri sudah mengalami tingkat kejenihan dan bahkan mungkin sudah mengalami tahapan penurunan (decline phase) sedangkan di luar negeri justru sedang berkembang (growth)
c.    Persaingan yang terjadi di dalam negeri kadang justru lebih tajam katimbang persaingan terhadap produk tersebut di luar negeri
d.    Mengembangkan pasar baru (ke luar negeri) merupakan tindakan yang lebih mudah ketimbang mengembangkan produk baru (di dalam negeri)
e.    Potensi pasar internasional pada umumnya jauh lebih luas ketimbang pasar domestic
3.    Tahap-Tahap dalam Memasuki Bisnis Internasional
Perusahaan yang memasuki bisnis internasional pada umumnya terlibat atau melibatkan diri secara bertahap dari tahap yang paling sederhana yang tidak mengandung resiko sampai dengan tahap yang paling kompleks dan mengandung risiko bisnis yang sangat tinggi. Adapun tahap tersebut secara kronologis adalah sebagai berikut :

1.    Ekspor Insidentil
2.    Ekspor Aktif
3.    Penjualan Lisensi
4.    Franchising
5.    Pemasaran di Luar Negeri
6.    Produksi dan Pemasaran di Luar Negeri

    EKSPOR INSIDENTIL (INCIDENT At EXPORT)
Dalam rangka untuk masuk ke dalam dunia bisnis Internasional suatu perusahaan pada umumnya dimulai dari suatu keterlibatan yang paling awal yaitu dengan melakukan ekspor insidentil. Dalam tahap awal ini pada umumnya terjadi pada saat adanya kedatangan orang asing di negeri kita kemudian dia membeli barang-barang dan kemudian kita harus mengirimkannya ke negeri asing itu.
    EKSPOR AKTIF (ACTIVE EXPORT)
Tahap terdahulu itu kemudian dapat berkembang terus dan kemudian terjalinlah hubungan bisnis yang rutin dan kontinyu dan bahkan transaksi tersebut makin lama akan semakin aktif. Keaktifan hubungan transaksi bisnis tersebut ditandai pada umumnya dengan semakin berkembangnya jumlah maupun jenis komoditi perdagangan Internasional tersebut. Dalam tahap aktif ini perusahaan negeri sendiri mulai aktif untuk melaksanakan manajemen atas transaksi itu. Tidak seperti tahap awal di mana pengusaha hanya bertindak pasif. Oleh karena itu dalam tahap ini sering pula disebut sebagai tahap “ekspor aktif”, sedangkan tahap pertama tadi disebut tahap pembelian atau “Purchasing”.
    PENJUALAN LISENSI (LICENSING)
Tahap berikutnya adalah tahap penjualan Iisensi. Dalam tahap ini Negara pendatang menjual lisensi atau merek dari produknya kepada negara penerima. Dalam tahap yang dijual adalah hanya merek atau lisensinya saja, sehingga negara penerima dapat melakukan manajemen yang cukup luas terhadap pemasaran maupun proses produksinya termasuk bahan baku serta peralatannya. Untuk keperluan pemakaian lisensi tersebut maka perusahaan dan negara penerima harus membayar fee atas lisensi itu kepada perusahaan asing tersebut.
    FRANCHISING
Tahap berikutnya merupakan tahap yang lebih aktif lagi yaitu perusahaan di suatu negara menjual tidak hanya lisensi atau merek dagangnya saja akan tetapi lengkap dengan segala atributnya termasuk peralatan, proses produksi, resep-resep campuran proses produksinya, pengendalian mutunya, pengawasan mutu bahan baku maupun barang jadinya, serta bentuk pelayanannya. Cara ini sering dikenal sebagai bentuk “Franchising”. Dalam hal bentuk Franchise ini maka perusahaan yang menerima disebut sebagai “Franchisee” sedangkan perusahaan pemberi disebut sebagai “Franchisor”. Bentuk ini pada umumnya berhasil bagi jenis usaha tertentu misalnya makanan, restoran, supermarket, fitness centre dan sebagainya.
4.    Hambatan Dalam Memasuki Bisnis Internasional
Melaksanakan bisnis internasional tentu saja akan lebih banyak memiliki hambatan ketimbang di pasar domestic. Negara lain tentu saja akan memiliki berbagai kepentingan yang sering kai menghambat terlaksannya transaksi bisnis internasional. Disamping itu kebiasaan atau budaya Negara lain tentu saja akan berbeda dengan negeri sendiri. Oleh karena itu maka terdapat beberapa hambatan dalam bisnis internasional yaitu :
1.    Batasan perdagangan dan tariff bea masuk
2.    Perbedaan bahasa, social budaya/cultural
3.    Kondisi politik dan hokum/perundang-undangan
4.    Hambatan operasional
    PERBEDAAN BAHASA, SOSIAL BUDAYA / KULTURAL

a.    Perbedaan dalam hal bahasa seringkali merupakan hambatan bagi kelancaran bisnis Internasional, hal ini disebabkan karena bahasa adalah merupakan alat komunikasi yang vital baik bahasa lisan maupun bahasa tulis. Tanpa komunikasi yang baik maka hubungan bisnis sukar untuk dapat berlangsung dengan Iancar. Hambatan bahasa ini pada saat ini semakin berkurang berkat adanya bahasa Internasional yaitu bahasa lnggris. Meskipun demikian perbedaan bahasa ini tetap merupakan hambatan yang harus diwaspadai dan dipelajari dengan baik karena suatu ungkapan dalam suatu bahasa tertentu tidak dapat diungkapkan secara begitu saja (letterlijk) dengan kata yang sama dengan bahasa yang lain. Bahkan suatu merek dagang atau nama produk pun dapat memiliki arti yang lain dan sangat negatif bagi suatu negara tertentu. Sebagai contoh pabrik mobil Chevrolet yang memberikan nama suatu jenis mobilnya dengan nama “Chevrolet’s Nova”, pada hal di negara Spanyol kata “No Va” berarti “tidak dapat berjalan”. Oleh karena itu maka sangat sulit untuk memasarkan produk tersebut di Negara Spanyol Tersebut.
b.    Perbedaan kondisi sosial budaya merupakan suatu masalah yang harus dicermati pula dalam melakukan bisnis Internasional. Misalnya saja pemberian warna terhadap suatu produk ataupun bungkusnya harus hati-hati karena warna tertentu yang di suatu negara memiliki arti tertentu di negara lain dapat bermakna yang bertentangan. Perbedaan budaya ataupun kebiasaan juga perlu diperhatikan. Misalnya orang Jepang memiliki kebiasaan untuk tidak mau mendekati wanita bila membeli di supermarket, sehingga hal ini membawa konsekuensi bahwa barang-barang yang berupa alat-alat kosmetik pria jangan ditempatkan berdekatan dengan kosmetik wanita, sebab tidak akan didekati oleh pembeli pria.
    HAMBATAN POLITIK, HUKUM DAN PERUNDANG-UNDANGAN
Hubungan politik yang kurang baik antara satu negara dengan negara yang lain juga akan mengakibatkan terbatasnya hubungan bisnis dari kedua negara tersebut. Sebagai contoh yang ekstrim Amerika melakukan embargo terhadap komoditi perdagangan dengan negara-negara komunis.
Ketentuan Hukum ataupun Perundang-undang yang berlaku di suatu negara kadang juga membatasi berlangsungnya bisnis internasional. Misalnya negara-negara Arab melarang barang-barang mengandung daging maupun minyak babi.
Lebih dan itu undang-undang di negaranya sendiri pun juga dapat membatasi berlangsungnya bisnis Internasional, misalnya Indonesia melarang ekspor kulit mentah ataupun setengah jadi, begitu pula rotan mentah dan setengah jadi dan sebagainya.
    HAMBATAN OPERASIONAL
Hambatan perdagangan atau bisnis internasional yang lain adalah berupa masalah operasional yakni transportasi atau pengangkutan barang yang diperdagangkan tersebut dari negara yang satu ke negara yang lain. Transportasi ini seringkali sukar untuk dilakukan karena antara kedua negara itu belum memiliki jalur pelayaran kapal laut yang reguler. Hal ini akan dapat mengakibatkan bahwa biaya pengangkutan atau ekspedisi kapal laut untuk jalur tersebut akan menjadi sangat mahal. Mahalnya biaya angkut itu dikarenakan selain keadaan bahwa kapal pengangkutnya hanya melayani satu negara itu saja yang biasanya lalu mahal, maka kembalinya kapal tersebut dati negara tujuan itu akan menjadi kosong. Perjalan kapal kosong di samudera luas akan sangat membahayakan bagi keselamatan kapal itu sendiri.
5.    Perusahaan Multinasional
Perusahaan multinasional atau PMN adalah perusahaan yang berusaha di banyak negara; perusahaan ini biasanya sangat besar. Perusahaan seperti ini memiliki kantor-kantor, pabrik atau kantor cabang di banyak negara. Mereka biasanya memiliki sebuah kantor pusat di mana mereka mengkoordinasi manajemen global.
Perusahaan multinasional yang sangat besar memiliki dana yang melewati dana banyak negara. Mereka dapat memiliki pengaruh kuat dalam politik global, karena pengaruh ekonomi mereka yang sangat besar bagai para politisi, dan juga sumber finansial yang sangat berkecukupan untuk relasi masyarakat dan melobi politik.
Karena jangkauan internasional dan mobilitas PMN, wilayah dalam negara, dan negara sendiri, harus berkompetisi agar perusahaan ini dapat menempatkan fasilitas mereka (dengan begitu juga pajak pendapatan, lapangan kerja, dan aktivitas eknomi lainnya) di wilayah tersebut. Untuk dapat berkompetisi, negara-negara dan distrik politik regional seringkali menawarkan insentif kepada PMN, seperti potongan pajak, bantuan pemerintah atau infrastruktur yang lebih baik atau standar pekerja dan lingkungan yang memadai.
PMN seringkali memanfaatkan subkontraktor untuk memproduksi barang tertentu yang mereka butuhkan.
Perusahaan multinasional pertama muncul pada 1602 yaitu Perusahaan Hindia Timur Belanda yang merupakan saingan berat dari Perusahaan Hindia Timur Britania. Banyak contoh perusahaan multinasional ini misalnya : Coca Cola, Colgate, Johnson & Johnson, IBM, General Electric, Mitzubishi Electric, Toyota, Philips dari negeri Belanda, Nestle dari Switzerland, Unilever dari Belanda dan lnggris, Bayer dati Jerman, Basf juga dari Jerman, Ciba dari Switzerland dan sebagainya.

DAFTAR PUSTAKA

BISNIS INTERNASIONAL


http://id.wikipedia.org/wiki/Perusahaan_multinasional
http://qeyty.blogspot.com/2008/10/bab-v-bisnis-internasional.html
Buku bisnis jilid 1 & 2 Ricky W. Griffin dan Ronald J. EBERT

 

NAMA     : MOCHAMAD ADAM FIRDAUS
NPM        : 28211549
S1 AKUNTANSI

TANGGUNG JAWAB SOSIAL SUATU BISNIS

BAB 1
PENDAHULUAN
Sebelum memulai mengerjakan tugas ini saya ingin memberitahukan bahwa pada pengerjaan tugas ini saya tidak sepenuhnya mengerjakan sendiri saya mencari referensi dari berbagai sumber dan mengambilnya dari sumber tersebut daftar sumber tersebut saya masukan kedalam daftar pusaka dibawah ini.
Pokok Pembahasan
1.    Benturan dengan kepentingan masyarakat
2.    Dorongan tanggung jawab sosial
3.    Etika bisnis
4.    Bentuk-bentuk tanggung jawab sosial suatu bisnis
Objektif

•    Mahasiswa bisa memahami klasifikasi aspek pendorong tanggung jawab sosial
•    Mahasiswa bisa memahami manfaat penerapan manajemen orientasi kemanusiaan
•    Mahasiswa bisa memahami Hubungan antara bisnis dengan konsumen
•    Mahasiswa bisa memahami Hubungan dengan karyawan
•    Mahasiswa bisa memahami Hubungan antar bisnis
•    Mahasiswa bisa memahami Hubungan dengan investor
•    Mahasiswa bisa memahami Hubungan dengan lembaga-lembaga keuangan
•    Mahasiswa bisa memahami pelaksanaan hubungan industrial pancasila (HIP)
•    Mahasiswa bisa memahami analisis mengenai dampak lingkungan (AMDAL)
•    Mahasiswa bisa memahami penerapan prinsip kesehatan dan keselamatan kerja (K3)
•    Mahasiswa bisa memahami perkebunan Inti Rakyat (PIR)
•    Mahasiswa bisa memahami system Bapak Angkat dan anak angkat

BAB 2 PEMBAHASAN
TANGGUNG JAWAB SOSIAL SUATU BISNIS
tangung jawab sosial suatu bisnis adalah tangung jawab sebuah perusahaan atau pemain bisnis terhadap lingkungan maupun pada masarakat yang terkait dalam bidang bisnis tersebut.
Mengapa etika bisnis dalam perusahaan terasa sangat penting saat ini? Karena untuk membentuk suatu perusahaan yang kokoh dan memiliki daya saing yang tinggi serta mempunyai kemampuan menciptakan nilai (value-creation) yang tinggi, diperlukan suatu landasan yang kokoh.Biasanya dimulai dari perencanaan strategis , organisasi yang baik, sistem prosedur yang transparan didukung oleh budaya perusahaan yang andal serta etika perusahaan yang dilaksanakan secara konsisten dan konsekuen.

Haruslah diyakini bahwa pada dasarnya praktek etika perusahaan akan selalu menguntungkan perusahaan baik untuk jangka menengah maupun jangka panjang karena :
1.    Akan dapat mengurangi biaya akibat dicegahnya kemungkinan terjadinya friksi baik intern perusahaan maupun dengan eksternal.
2.    Akan dapat meningkatkan motivasi pekerja.
3.    Akan melindungi prinsip kebebasan ber-niaga
4.    Akan meningkatkan keunggulan bersaing.

Tindakan yang tidak etis, bagi perusahaan akan memancing tindakan balasan dari konsumen dan masyarakat dan akan sangat kontra produktif,misalnya melalui gerakan pemboikotan, larangan beredar, larangan beroperasi. Hal ini akan dapat menurunkan nilai penjualan maupun nilai perusahaan. Sedangkan perusahaan yang menjunjung tinggi nilai-nilai etika pada umumnya perusahaan yang memiliki peringkat kepuasan bekerja yang tinggi pula, terutama apabila perusahaan tidak mentolerir tindakan yany tidak etis misalnya diskriminasi dalam sistem remunerasi atau jenjang karier. Karyawan yang berkualitas adalah aset yang paling. berharga bagi perusahaan oleh karena itu semaksimal mungkin harus tetap dipertahankan.
Bidang tanggung jawab sosial :
1.    Tanggung jawab terhadap lingkungan . para perusahaan, khushnya di bidang industri harus memerhatikan hal-hal seperti polusi udara, polusi air, polusi tanah, pembuangan limbah beracun, dan daur ulang
2.    Tanggung jawab terhadap pelanggan. Yang harus diperhatikan dalam hal ini adalah hak konsumen, penetapan harga yang wajar, dan etika dalam periklanan
3.    Tanggung jawab terhadap karyawan
4.    Tanggung jawab terhadap penanam modal

Pendekatan tanggung jawab sosial. Mengingat adanya perbedaan pendapat, tidaklah mengherankan jika korporasi menerapkan sejumlah ppendekatan tanggung jawab sosial, diantaranya :
•    Sikap obstruktif
•    Sikap defensif
•    Sikap akomodatif
•    Sikap proaktif
Cara mengelola program tanggung jawab sosial :
a.    Tanggung jawab sosial harus dimulai dari atas dan dianggap sebagai faktor dalam perencanaan strategis
b.    Komite manager puncak harus mengembangkan rencana yang merinci level dukungan manajemen
c.    Seorang eksekutif harus diberi tanggung jawab atas agenda perusahaan
d.    Organisasi harus melakukan audit sosial (social audit) : analisis sistematis mengenai keberhasilan perusahaanmenggunakan dana yang telah ditetapkan untuk tujuan tanggung jawab sosial

Memang benar. Kita tidak bisa berasumsi bahwa pasar atau dunia bisnis dipenuhi oleh orang-orang jujur, berhati mulia, dan bebas dari akal bulus serta kecurangan/manipulasi. Tetapi sungguh, tidak ada gunanya berbisnis dengan mengabaikan etika dan aspek spiritual. Biarlah pemerintah melakukan pengawasan, biarlah masyarakat memberikan penilaian, dan sistem pasar (dan sistem Tuhan tentunya) akan bekerja dengan sendirinya.

1.    Benturan dengan kepentingan masyarakat
Proses produksi sering kail menyebabkan benturan masyarakat dengan perusahaan , terjadi pada berbagai tingkat perusahaan besar menengah maupun kecil benturan ini terjadi karena perusahaan menimbulkan polusi (udara,air limbah,suara bahkan mental kejiwaan)
Klasifikasi aspek pendorong tanggung jawab sosial
Dalam menunaikan tanggung jawab sosial, perusahaan di tuntut untuk mengindahkan etika bisnis. Hal-hal pendorong dilaksanakannya etika bisnis:
1.    Dorongan dari pihak luar, dari  lingkungan masyarakat. Seringkali menghadapi kendala berupa adanya biaya tambahan yang kadang cukup besar bagi perusahaan dan diperhitungkan dalam untung-rugi  usaha.
2.    Dorongan dari dalam bisnis itu sendiri, sisi humanisme pebisnis yang  melibatkan rasa, karsa dan karya yang ikut mendorong diciptakannya etika bisnis yang baik dan jujur. Penerapan prinsip manajemen terbuka, hubungan industrialis pancasila, pengendalian mutu terpadu denagn gugus kendali mutunya merupakan contoh-contoh penerapan manajemen yang berorientasi hubungan kemanusiaan.
2.    DORONGAN TANGGUNG JAWAB SOSIAL
Klasifikasi masalah social yang mendorong pelaksanaan tanggung jawab social pada sebuah bisnis sebagai berikut:
1.    Penerapan manajemen Orientasi kemanusiaan
Kegiatan intern yang muncul bersifat sangat kaku, keras, zakeliyl: (saklek), birokratik dan otoriter. Prosedur administrasi serta jenjang kewenangan yang berbelit-belit sering menyebabkan tekanan batin bagi para pebisnis maupun pihak lain yang berhubungan. Hubungan yang kurang manusiawi pun kerap terjadi antara perusahaan dengan pihak luar (pelanggan, masyarakat umum) Manfaat penerapan manajemen orientasi kemanusiaan Penerapannya akan menimbulkan hubungan yang serasi, selaras dan seimbang antar pelaku bisnis dan pihak luar. Secara rinci, manfaat tersebut adalah:
a.    Peningkatan moral kerja karyawan yang berakibat membaiknya semangat dan produktivitas kerja
b.    Adanya partisipasi bawahan dan timbulnya rasa ikut memiliki sehingga tercipta kondisi manajemen partisipatif
c.    Penurunan absen karyawan yang disebabkan kenyamanan kerja sebagai hasil hubungan kerja yang menyenangkan dan baik.
d.    Peningkatan mutu produksi yang diakibatkan oleh terbentuknya rasa percaya diri karyawan.
e.    Kepercayaan konsumen yang meningkat dan merupakan modal dasar bagi perkembangan selanjutnya dari perusahaaan.
2.    Ekologi dan gerakan pelestarian lingkungan
Ekologi, yang menitik beratkan pada keseimbangan antara manusia alam lingkungannya banyak dipengaruhi oleh proses produksi. Sebagai contoh maraknya penebangan hutan sebagai bahan dasar industry perkayuan, perburuan dkulit ular yang diperuntukan industry kerajinan kulit, penangkapan ikan dengan menggunakan bahan peledak maupun racun yang merusak alam sekitarnya.
3.     Penghemat energy
Pengurasan secara besar-besaran energy yang berasal dari sumber daya alam yang tidak dapat diperbaharui sepertii batuara, mimnnyak dan gas telah banyak terjadi. Kesadaran bahwa sumber daya tersebut tidak dapat diperbaharui telah mendorong dilaksanakanya proses efisiensi serta mencari pengganti sumber daya tersebut. Yang dapat disebut dengan sumber energi alternative diantaranya adalah pemanfaatan tenaga surya, nuklir, angin, air serta laut.
4.    Partisipasi pembangunan bangsa
Kesadaran masyarakat pebisnis terhadap suksesnya pembangunan sangat diperlukan. Kerena dengan adanya kesaadaran tersebut, akan membentu pemerintah menangani pengangguaran dengan cara ikut melibatkan penggunaan tenaga kerja yang ada, sebagai bentuk tanggung jawab social pada lingkungan sekitar perusahaan beroperasi.
5.    Gerakan konsumerisme
Awal pembangunannya tahun 1990-an di Negara barat yang berhasil memberlakukan undang-undang perlindungan konsumen yang meliputi beragam aspek, mulai dari perlindungan atas praktik penjualan paksa sampai pemberian izin lisensi bagi para petugas reparasi alat rumah tangga. Tujuan dari gerakan komerisme ini adalah :

a.    Memperoleh perhatian dan tindakan nyata dari kalangan bisnis terhadap keluhan konsumen atas praktek bisnisnya.
b.    Pelaksanaan strategi advertensi/periklanan yang realistic dan memdidik serta tidak menyesatkan masyarakat.
c.    Diselenggarakan panel-panel diskusi antara wakil konsumen dengan produsen.
d.    Pelayanan purna jual lebih baik.
e.    Berjalannya proses public relation (PR) yang lebih menitikberatkan pada kepuasan konsumen dari pada promosi semata.

3.    ETIKA  BISNIS

Kata etika berasal dari bahasa Yunani yaitu “ Ethos” yang berarti adat, akhlak, waktu perasaan, sikap dan cara berfikir atau adat-istiadat. Etik adalah suatu studi mengenai yang benar dan yang salah dan pilihan moral yang dilakukan oleh seseorang. Etika adalah tuntutan mengenai perilaku, sikap dan tindakan yang diakui, sehubungan suatu jenis kegiatan manusia. Jadi Etika Bisnis merupakan perilaku etis atau tidak etis yang dilakukan oleh manajer atau pemilik suatu Organisasi.
1.    Hubungan antara bisnis dengan langganan/konsumen.
Merupakan pergaulan antara konsumen dengan produsen dan paling banyak ditemui. Berikut adalah beberapa contohnya :

a.    Kemasan yang berbeda-beda menyulitkan konsumen untuk membandingkan harga
terhadap produk.
b.    Kemasan membuat konsumen tidak dapat mengetahui isi di dalamnya sehingga  diperlukan.
c.    penjelasan tentang isi serta kandungan yang terdapat dalam produk tersebut.
d.    Promosi terutama iklan merupakan gangguan etis yang paling utama.
e.    Pemberian servis dan garansi sebagai bagian dari layanan purna jual.

2.    Hubungan dengan Karyawan
Bentuk hubungan ini meliputi : penerimaan (recruitment), latihan (training), promosi, transfer, demosi maupun pemberhentian (termination). Dimana semua bentuk hubungan tersebut harus dijalankan secara objektif dan jujur.
Manajer yang pada umumnya selalu berpandangan memajukan bisnisnya sering kali berurusan denga etika pergaulan dengan karyawannya. Pergaulan bisnis dengan karyawan ini meliputi beberapa hal yaitu meliputi Penarikan ( recruitment ) , Latihan (training) , Promosi atau kenaikan pangkat , transfer, demosi (penurunan pangkat) ataupun lay-off atau pemecatan / PHK ( pemutusan Hubungan Kerja ) .

3.    Hubungan antar Bisnis
Hubungan ini merupakan hubungan antara perusahaan yang satu dengan perusahaan yang lain. Hal ini bias terjadi hubungan antara perusahaan dengan pesaingnya, dengan penyaluranya, dengan grosirnya, dengan pengecernya, agen tunggalnya maupun distributornya.

4.    Hubungan dengan Investor
Perusahaan yang berbentuk perseroan terbatas dan yang terutama yang akan dan telah “go public” harus menjaga pemberian informasi yang jujur, karena informasi yang tidak jujur akan menjerumuskan para infestor untuk mengambil keputusan investasi yang keliru. Oleh karena itu masyarakat yang calon pemodal yang ingin membeli saham haruslah diberi informasi secara lengkap dan benar. Jangan sampai terjadi adanya manipulasi terhadap informasi. Dalam hal ini peranan pemerintah serta perusahaan penjamin emisi ( pialang ) adalah sangat penting dalam hal memberikan informasi serta prospectus dari perusahaan yang menjual saham di pasar bursa saham.

Tangan pemerintah yang bergerak dalam bidang ini adalah BAPEPAM ( Badan Pelaksana Pasar Modal ) . BAPEPAM merupakan badan yang berada langsung di bawah dan bertanggung jawab kepada Menteri Keuangan yang bertugas untuk :
•    Mengadakan penilaian terhadap perusahaan yang akan menjual sahamnya melalui pasar modal
•    Menyelenggarakan bursa pasar modal secara efektif dan efisien, serta menyusun dan mengumumkan perkembangan kurs efek-efek di pasar bursa
•    Membantu perkembangan perusahaan-perusahaan yang go public tersebut.
5.    Hubungan dengan Lembaga-lembaga Keuangan
Hubungan dengan lembaga keuangan terutama Jawatan Pajak pada umumnya hubungan pergaulan yang bersifat finansial. Hubungan ini merupakan hubungan yang berkaitan dengan penyusunan laporan keuangan yang berupa neraca dan laporan laba rugi. Laporan finansial tersebut haruslah disusun secara baik dan benar sehingga tidak terjadi kecenderungan kearah penggelapan pajak misalnya. Keadaan tersebut merupakan etika pergaulan yang tidak baik tentunya.

4.    BENTUK-BENTUK TANGGUNG JAWAB SOSIAL SUATU BISNIS

1.    Pelaksanaan Hubungan Industri Pancasila ( HIP )
Banyak pengusaha yang telah menyusun dan melaksanakan hubungan industri Pancasila ini dalam bentuk yang sering dikenal sebagai Kesempatan Kerja Bersama (KKB). KKB merupakan sebuah pedoman tentang hubungan antara pengusaha dengan para pekerja atau karyawan perusahaan yang biasanya dituangkan dalam sebuah buku.
2.    Analisis Mengenai Dampak Lingkungan ( AMDAL )
Banyak pengusaha yang pada saat ini telah melaksanakan AMDAL dalam melaksanakan kegiatan bisnisnya. Wujud nyata dalam AMDAL ini tercermin dalam pelaksanaannya mengolah limbah industri sehingga limbah tersebut tidak menggangu lingkungan.
3.    Penerapan Prinsip Kesehatan dan Keselamatan Kerja ( K3 )
Penerapan prinsip K3 telah banyak dilaksanakan pula oleh para pengusaha kita. Seperti kita ketahui bahwa beberapa perusahaan telah memperoleh penghargaan yang berupa “ ZERO ACCIDENT ”. Perusahaan yang memperoleh penghargaan ini berarti telah menjalankan proses produksinya sedemikian lama tanpa mengalami kecelakaan kerja bagi karyawannya. Guna melaksanakan praktik K3 memerlukan banyak peralatan pelindung bagi para pekerja dalam melaksanakan pekerjaannya baik berupa topi pengaman , masker , maupun berupa pakaian kerja khusus dan sebagainya.
4.    Perkebunan Inti Rakyat ( PIR )
Pelaksanaan program pemerintah yang berupa PIR dimana dalam hal ini Perusahaan Besar yang biasanya adalah milik Negara akan menjadi motor penggerak pembangunan perusahaan masyarakat disekitarnya yang merupakan plasma. Perusahaan masyarakat yang merupakan plasmanya akan mendukung kelancaran pemasokan bahan baku bagi perusahaan besar milik Negara sehingga dengan system ini akan saling membantu antara perusahaan besar dengan perusahaan masyarakat yang umumnya kecil. Dengan demikian maka pembangunan bangsa akan berjalan secara seimbang dan saling menopang.
5.    Sistem Bapak Angkat dan Anak Angkat

Pelaksanaan system ini juga banyak membantu kelancaran proses pembangunan bangsa serta keterkaitan industri maupun keterkaitan kepentingan masyarakat banyak. Praktik tersebut sangat mudah dilaksanakan karena diperlukan kesadaran yang tinggi dari pengusaha besar yang harus bersedia membantu perkembangan pengusaha kecil yang sering banyak menimbulkan persoalan bagi pegusaha besar yang menjadi bapak angkat.

DAFTAR PUSTAKA
http://ocw.gunadarma.ac.id/course/economics/management-s1/pengantar-bisnis/tanggung-jawab-sosial-suatu-bisnis
http://lutfiramadhan-upee.blogspot.com/2011/12/tanggung-jawab-sosial-suatu-bisnis.html

Tanggung Jawab Sosial Suatu Bisnis


http://rahmanelieser.blogspot.com/2010/11/13tanggung-jawab-sosial-suatu-bisnis.html
Buku bisnis jilid 1 & 2 Ricky W. Griffin dan Ronald J. EBERT

NAMA     : MOCHAMAD ADAM FIRDAUS
NPM        : 28211549
S1 AKUNTANSI

TEKNIK ANALISIS MERAMALKAN KAS PERUSAHAAN

BAB 1
PENDAHULUAN
Sebelum memulai mengerjakan tugas ini saya ingin memberitahukan bahwa pada pengerjaan tugas ini saya tidak sepenuhnya mengerjakan sendiri saya mencari referensi dari berbagai sumber dan mengambilnya dari sumber tersebut daftar sumber tersebut saya masukan kedalam daftar pusaka dibawah ini.
Pokok Pembahasan
1.    Keuangan perusahaan
2.    Estimasi penjualan
3.    Estimasi produksi
4.    Estimasi pembelian bahan langsung
5.    Estimasi pemakaian bahan langsung
6.    Upah langsung
7.    Estimasi beban fabrikase
8.    Estimasi harga pokok penjualan
9.    Estimasi beban penjualan
10.  Estimasi beban administrasi
11.   Estimasi laba rugi
12.   Estimasi kas

Objektif

•    Berdasarkan beberapa estimasi perkiraan yang ada dalam laporan keuangan mahasiswa mampu menaksir kebutuhan kas.
•    Mahasiswa dapat memprediksi jumlah kas yang dibutuhkan perusahaan

BAB 2 PEMBAHASAN
TEKNIK ANALISIS MERAMALKAN KAS PERUSAHAAN
Teknik analisis meramalkan kas perusahaan adalah teknik untuk mengetahui keadaan sehat atau tidaknya kas pada perusahaan di masa mendatang ataupun sekarang.
Teknik ini digunakan untuk :
•    Menilai apakah kinerja perusahaan sesuai dengan target umum perusahaan itu sendiri dan harapan investor
•    Mengestimasi dampak dari perubahaan operasi Estimasi Penjualan
•    Mengantisipasi kebutuhan pedanaan perusahaan dimasa depan
•    Menentukan rencana yang memaksimalkan nilai pemegang saham
1.    Keuangan Perusahaan
Perusahaan Keuangan merupakan lembaga yang melaksanakan fungsi utama menyalurkan dana dari yang surplus/ berlebih kepada mereka yang kekurangan dana. Adapun jenis-jenis perusahaan keuangan adalah sebagai berikut:
•    Bank Komersial (Commercial Banks) : lembaga simpanan yang memiliki asset utama berupa pinjaman dan kewajiban utama lain yaitu tabungan (deposits).
•    Thrifts : lembaga simpanan dalam bentuk tabungan atau pinjaman, savings banks dan credit unions.
•    Perusahaan asuransi : lembaga keuangan yang menjaga individu dan perusahaan (policy holders)  dari even/kejadian yang buruk.
•    Perusahaan sekuritas dan bank investasi : lembaga keuangan yang menjamin sekuritas dan terlibat dalam kegiatan sehubungan seperti broker surat berharga, jual beli surat berharga, dan menghasilkan pasar dimana surat berharga diperdagangkan.
•    Perusahaan Pembiayaan (Finance companies) : Lembaga penghubung keuangan yang memberi pinjaman kepada individu dan bisnis.
•    Reksa dana (Mutual Funds) : lembaga keuangan  yang menawarkan rencana simpanan dimana dana milik partisipan mengakumulasi tabungan selama tahun bekerja mereka sebelum diambil selama tahun penisun mereka.
2.    Estimasi Penjualan
peramalan penjualan, yaitu merupakan ramalan unit dan nilai uang penjualan suatu perusahaan. Penyusunan perencanaan keuangan apabila  disajikan dengan benar, maka informasi tersebut akan berguna bagi pihak manajemen perusahaan dalam rangka pengembangan usaha yang dilakukan. Apabila perencanaan keuangan dilakukan secara tepat maka pihak manajemen perusahaan mampu untuk berusaha secara maksimal dalam rangka pencapaian tujuan yang telah ditetapkan.
    Dekomposisi Estimasi Penjualan
1.    Memisahkan faktor-faktor Trend (T), Seasonal (S), Cyclical (C), dan Random (R) pada data penjualan historis.
2.    Menggabungkan kembali fator-faktor T, S, C, dan R untuk estimasi penjualan tahun yang akan datang.
3.    Estimasi penjualan dapat menggunakan dua model: Additive Model dan Multiplicative Model.
4.    There is no one model which will be perfect in every situation.

faktor-faktor Trend (T), Seasonal (S), Cyclical (C), dan Random (R)
•    Trend factor – Gerakan data yang menunjukkan arah umum (general direction)
•    Seasonal factor – Fluktuasi reguler dalam satu periode jangka pendek. Misal: Harian, bulanan, triwulanan, atau semesteran
•    Cyclical factor – Fluktuasi reguler dalam satu periode jangka panjang. Misal: Siklus perekonomian UK nampak setiap 9 tahunan
•    Random factor – Faktor lain yang ikut mempengaruhi suatu time series. Secara keseluruhan, biasnya efeknya sangat kecil. Namun, dari waktu ke waktu faktor ini dapat memiliki pengaruh yang signifikan dan unpredictable terhadap data.

    Additive Model
DATA = f (T, S, C, R)
D = T + S + C + R
For many models there will not be sufficient data to identify the cyclical element. Thus, the model will be reduced to
D = T + S + R
Since the random elemen is unpredictable, we shall make a working assumption that its overall value, or average value, is 0. Thus, the model will be simplified to
D = T + S
    Multiplicative Model
DATA = f (T, S, C, R)
D = T x S x C x R
Again, the lack of data will often mean that the cyclical element cannot be identified. Thus, the model will become
D = T x S x R
Since the random elemen is unpredictable, we shall make a working assumption that its overall value, or average value, is 1. Thus, the model will be simplified to
D = T x S
3.    Estimasi Produksi
Estimasi Produksi adalah anggaran penjualan yang disesuaikan terhadap perubahan persediaan. Biaya produksi atau Harga Pokok Produksi (Cost of Goods Manufactured) merupakan kumpulan dari biaya-biaya yang dikeluarkan untuk memperoleh dan mengolah bahan baku sampai menjadi barang jadi
Biaya-biaya tersebut terdiri dari:
•    Biaya Bahan Baku (disingkat BBB)
•    Biaya Tenaga Kerja Langsung ( disingkat BTKL)
•    Biaya Overhead Pabrik (disingkat BOP)

4.    Estimasi  Pembelian Bahan Langsung

Estimasi pembelian bahan langsung adalah pembelian barang secara langsung, baik berupa langsung maupun sistem online. estimatis ini sangat menguntungkan bagi penjual maupun pembeli. karena penjual bisa memprodukan barang daganganya dengan cara sistem online, dan si pembeli juga dapat lebih menghuntungkan dan menghematkan.
karena pembeli tidak perlu meluangkan waktu yang lama untuk datang dan pergi ke sana. Cukup hanya dengan berada di depab komputer dan memilih barang mana yang akan di belinya. lalu mentransferkan jumlah uang yang sudah tertera, dengan cara seperti itu pihak pembeli maupun pihak penjual dapat memperolehkan keuntungan.

5.    Estimasi Pemakaian Bahan Langsung
pemakaian bahan langsung adalah biaya yang dikeluarkan untuk membiayai bahan baku bahan pembantu dan bahan penunjang produksi

6.    Upah Langsung
Upah langsung merupakan upah yang diberikan secara langsung kepada pekerja.

7.    Estimasi  beban fabrikase
Adalah estimasi yang menjelaskan tentang beban pabrikasi

8.    Estimasi harga pokok penjualan
HPP adalah biaya yang masuk ke dalam menciptakan produk yang menjual perusahaan, sehingga biaya hanya dimasukkan dalam mengukur adalah mereka yang secara langsung terkait dengan produksi produk. HPP = anggaran bahan baku digunakan + angaran Biaya tenaga kerja langsung + anggaran biaya overhead pabrik + persedian produk jadi awal – persedian produk jadi akhir.

9.    Estimasi beban penjualan

Adalah beban si penjual karena terdapat beberapa faktor yang membuat perusahaan atau si penjual oleh pihak-pihak tertentu. misalkan beban pajak, kerusakan barang-barang, apapun yang membuat perusahaan menjadi beban.

10.    Estimasi beban administrasi

Beban administrasi perusahaan yang fokus dari kepentingan politik pada saat ini. Badan Penelitian Eim estimasi total biaya administrasi di sektor pekerjaan sementara.
Penyebab utama dari ukuran biaya administrasi di sektor pekerjaan sementara adalah:
–    tingginya jumlah pekerja pekerjaan sementara dan tingginya laju perubahan pada pekerja pekerjaan sementara (rata-rata tahunan: 1,3 juta pendaftaran, 1,1 juta penempatan dan 15,6 juta pembayaran remunerasi);
–    perubahan undang-undang banyak dan perubahan kecil yang menghadapi sektor pekerjaan sementara;
–    penerapan sistem pembayaran remunerasi mingguan (bukan bulanan atau per 4 minggu), yang melekat pada penggunaan pekerja flex.

11.    Estimasi laba rugi
adalah laporan keuangan suatu perusahan yang menunjukan keuntungan atau kerugian. di mana semua laporan keuangan di tunjukan pada estimasi ini, karena dengan estimasi ini perusahaan ini bisa mengetahui apakah perusahaan ini mendapatkan keuntungan atau laba ataupun memperoleh kerugian.

12.    Estimasi kas
adalah laporan keuangan yang menunjukan berapa uang yang di punyai oleh perusahaan itu, karena dengan adanya kas perusahaan dapat mengetahui berapa jumlah uang atau kas yang ada.apakah perusahan tersebut memperoleh keuntungan atau kenaikan kas atau bahkan memeproleh penurunan kas.

DAFTAR PUSTAKA
http://nindysintya.wordpress.com/2010/11/22/teknik-analisis-meramalkan-kas-perusahaan/
http://paliandri.files.wordpress.com/2011/04/budget-estimasi-penjualan.ppt
http://hertidiana.blogspot.com/2011/11/bab12-tehnik-analisis-meramalkan-kas.html

NAMA     : MOCHAMAD ADAM FIRDAUS
NPM        : 28211549
S1 AKUNTANSI

AKUNTANSI DAN LAPORAN KEUANGAN

BAB 1
PENDAHULUAN
Sebelum memulai mengerjakan tugas ini saya ingin memberitahukan bahwa pada pengerjaan tugas ini saya tidak sepenuhnya mengerjakan sendiri saya mencari referensi dari berbagai sumber dan mengambilnya dari sumber tersebut daftar sumber tersebut saya masukan kedalam daftar pusaka dibawah ini.
Pokok Pembahasan
1.    Pengertian Akuntansi
2.    Fungsi Akuntansi
3.    Pihak-pihak yang berkepentingan
4.    Prinsip Akuntansi
5.    Pengertian Laporan Keuangan
6.    Isi laporan Keuangan
7.    Bentuk Neraca
8.    Laporan Laba Rugi
9.    Bentuk Laporan Laba Rugi
10.   Tujuan Akuntansi

Objektif

•    Mahasiswa memahami pengertian akuntansi
•    Mahasiswa memahami fungsi akuntansi
•    Mahasiswa memahami pihak-pihak yang berkepentingan terhadap akuntansi
•    Mahasiswa mengetahui prinsip-prinsip akuntansi
•    Mahasiswa memahami pengertian laporan keuangan
•    Mahasiswa mengerti isi laporan keuangan
•    Mahasiswa mengerti bentuk-bentuk neraca
•    Mahasiswa memahami tentang laporan rugi laba
•    Mahasiswa mengerti bentuk laporan laba rugi
•    Mahasiswa memahami tujuan dari adanya laporan keuangan

BAB 2 PEMBAHASAN

AKUNTANSI DAN LAPORAN KEUANGAN

1.    PENGERTIAN AKUNTANSI
Akuntansi adalah proses pencatatan, penggolongan, peringkasan, pelaporan, dan penganalisisan data keuangan suatu Organisasi atau Perusahaan.

2.    FUNGSI AKUNTANSI
Setiap sistem informasi akuntansi akan melaksanakan lima fungsi utamanya yaitu :
a.    Mengumpulkan dan menyimpan data dari semua aktivitas dan transaksi perusahaan
b.    Memproses data menjadi informasi yang berguna pihak manajemen.
c.    Memanajemen data-data yang ada kedalam kelompok-kelompok yang sudah ditetapkan oleh perusahaan.
d.    Mengendalikan kontrol data yang cukup sehingga aset dari suatu organisasi atau perusahaan terjaga.
Penghasil informasi yang menyediakan informasi yang cukup bagi pihak manajemen untuk melakukan perencanaan, mengeksekusi perencanaan dan mengkontrol aktivitas.

3.    PIHAK-PIHAK YANG BERKEPENTINGAN
Pihak-pihak yang berkepentingan terhadap informasi Akuntansi adalah :
1.    Para pemilik dan calon pemilik perusahaan
Para pemilik dan calon pemilik perusahaan berkepentingan untuk mengetahui perkembangan dan kondisi keuangan perusahaan.
2.     Para pengelola perusahaan
Para pengelola perusahaan ini adalah para manajer, jajaran direksi. Bagi pengelola perusahaan akuntansi digunakan untuk berbagai tujuan. Diantaranya informasi bagi manajemen sebagai bahan analisa dan interpretasi dalam melakukan evaluasi atas kegiatan dan pencapaian hasil yang direncanakan perusahaan.
3.    Para pegawai/karyawan perusahaan
Untuk apa ya para pegawai membutuhkan laporan akuntansi?
Para pegawai/karyawan perusahaan sebenarnya sangat berkepentingan untuk mendapatkan informasi keuangan perusahaan. Hal ini dihubungkan dengan hak-hak pegawai dalam bidang penggajian, gratifikasi ataupun bonus (jasa produksi) serta perangsang sosial lainnya dari perusahaan untuk tujuan kesejahteraan perusahaan yang pada akhirnya akan meningkatkan pengabdian pegawai pada perusahaan.
4.    Para investor
Penanam modal beresiko dan penasihat mereka berkepentingan dengan resiko yang melekat serta hasil pengembangan dari investasi yang mereka lakukan. Mereka membutuhkan informasi untuk membantu menentuka apakah harus membeli, menahan, atau menjual investasi tersebut.
5.     Para kreditor
Para kreditor seperti bank pemberi kredit sangat memerlukan laporan keuangan perusahaan yang akan diberikan kredit untuk digunakan sebagai bahan pertimbangan dalam memberikan keputusan penetapan pemberian kredit. Sama seperti investor, para kreditor juga cuma mau memberikan dananya pada perusahaan yang bonafid.
6.    Pemerintah
Pemerintah sangat berkepentingan dalam menilai maju mundurnya perusahaan yang ada di negaranya, misalnya saja untuk menentukan kebijaksanaan sumber penerimaan negara dari sektor pajak atau menentukan kebijaksanaan lain yang berkaitan dengan pemberian fasilitas tertentu dari pemerintah.

7.    Rekanan perusahaan
Yang dimaksud dengan rekanan perusahaan di sini ialah perusahaan-perusahaan lain yang diajak kerja sama dalam suatu kegiatan atau proyek-proyek pekerjaan tertentu yang sifatnya bekerja sama untuk saling mendukung dalam penyelesaian kegiatan yang digarap bersama.

4.    PRINSIP AKUNTANSI

Informasi Akuntansi (Laporan Keuangan) dapat bermanfaat bagi para pemakainya apabila disusun dan dilaporkan secara objektif. Agar informasi akuntansi itu objektif maka harus memenuhi karakteristik kualitatif, yang merupakan ciri khas yang membuat informasi dalam laporan keuangan berguna bagi para pemakai. Ada empat karakteristik Akuntansi :
1.    Dapat dipahami
2.    Relevan
3.    Keandalan (reliable)
4.    Dapat dibandingkan

5.    PENGERTIAN LAPORAN KEUANGAN

Laporan Keuangan adalah daftar ringkasan akhir transaksi-transaksi keuangan yang menunjukkan semuakegiatan operasional perusahaan dan akibat-akibatnya. Laporan keuangan ini terdiri dariNeraca, Laporan laba rugi, Laporan perubahan Modal.

6.    ISI LAPORAN KEUANGAN
Yang terpenting di dalam laporan akuntansi (accounting statements) dari pertanggungjawaban pemilikan adalah Balance Sheet (Neraca) dan Income statement (Laporan Laba/Rugi).
Laporan ini sangat penting, tetapi tidak kurang kegunaannya satu laporan lagi yang dinamakan capital statement (Laporan perubahan modal).
1.    Income statement (Laporan Laba/Rugi)
Merupakan ringkasan pendapatan dan beban (biaya) dari satu kesatuan perusahaan untuk jangka waktu tertentu, misalnya satu bulan atau satu tahun.
•    Pendapatan dikelompokan berdasarkan:
–    pendapatan operasional yaitu pendapatan yang berasal dari kegiatan bisnisnya.
–    pendapatan non operasional yaitu pendapatan yang bukan dari inti bisnisnya.
•    Beban (biaya) dikelompokan berdasarkan:
–    biaya operasional
–    biaya non operasional

2.    Capital statement (Laporan Perubahan Modal)
Berisikan ringkasan perubahan dalam kapital dari satu kesatuan perusahaan di dalam jangka waktu tertentu, misalnya satu bulan atau satu tahun. Laporan perubahan modal menggambarkan perubahan modal pemilik yang berisikan modal awal, laba/rugi bersih, prive.
Laporan lain sering disebut funds statements yang secara lengkapnya disebut Statement of changes in Financial position yang juga berguna untuk kepentingan perusahaan. Laporan ini cukup penting sehingga pada akhir-akhir ini cenderung disajikan sebagai bagian dari Laporan Keuangan (Financial statement).
Seluruh penyajian laporan keuangan secara jelas harus menggambarkan:
–    Nama pemilik/perusahaan.
–    Nama dari laporan.
–    Tanggal atau periode.
3.    Balance sheet (Neraca)
Suatu daftar yang berisikan harta (aktiva), kewajiban dan modal dari suatu kesatuan perusahaan pada saat tertentu yang umumnya ditutup pada hari terakhir dari setiap bulan.
–    Aktiva dikelompokan menurut dimensi atau waktunya yaitu aktiva lancar dan aktiva tidak lancar. Aktiva dapat dikelompokan juga yaitu aktiva berwujud, Aktiva tidak berwujud, dan Aktiva lain-lain
–    Kewajiban terdiri dari hutang lancar dan hutang tidak lancar.
–    Modal
7.    BENTUK NERACA
Neraca adalah suatu bentuk laporan keuangan yang menyajikan informasi mengenai perubahan posisi keuangan berupa harta, utang, dan modal pada suatu perusahaan untuk satu periode akuntansi tertentu.
Unsur-unsur neraca:
1. Harta (aktiva)
2. Utang (kewajiban)
3. Modal (ekuitas)
Neraca dapat dibuat dalam dua bentuk, yaitu:
1.    Bentuk skontro
Neraca disusun menjadi dua sisi sebelah-menyebelah, sisi kiri (debit) untuk mencatat harta perusahaan dan sisi kanan (kredit) untuk mencatat utang dan modal perusahaan.
2.    Bentuk staffel
Neraca disusun dari atas ke bawah secara berurutan mulai dari harta kemudian diikuti utang dan modal.
3. Langkah-langkah Penyusunan Neraca
•    Judul Laporan
Menuliskan nama perusahaan, nama laporan, dan periode laporan di tengah atas halaman
•    Isi Laporan
–    Harta disusun berdasarkan tingkat likuiditas, artinya yang paling lancar ditulis terlebih dahulu, disusul oleh harta yang mudah dicairkan dan akhirnya harta tetap.
–    Utang disusun berdasarkan tanggal jatuh tempo, artinya utang yang lebih dahulu jatuh temponya ditulis lebih dahulu, sedangkan utang jangka panjang ditulis berikutnya.
–    Modal disusun berdasarkan lama tidaknya tertanam di perusahaan, artinya modal yang paling lama tertanam pada perusahaan ditulis paling akhir.
4.  Contoh Neraca
1. Bentuk skontro (sebelah-menyebelah)

2.Bentuk staffel (laporan)

8.    LAPORAN LABA RUGI

Laporan Laba-Rugi adalah suatu bentuk laporan keuangan yang menyajikan informasi hasil usaha perusahaan yang isinya terdiri dari pendapatan usaha dan beban usaha untuk satu periode akuntansi tertentu.

Unsur-unsur laporan laba-rugi, yaitu:
1. Pendapatan
2. Beban

9.    BENTUK LAPORAN LABA RUGI
1.    Laporan Laba-Rugi dapat dibuat dalam dua bentuk, yaitu:
•    Bentuk Single Step atau Langsung
Semua pendapatan dikelompokkan tersendiri di bagian atas dan dijumlahkan, kemudian semua beban dikelompokkan tersendiri di bagian bawah dan dijumlahkan. Jumlah pendapatan dikurangi jumlah beban, selisihnya merupakan laba bersih atau rugi bersih.
•    Bentuk Multiple Step atau Tidak Langsung
Pendapatan dibedakan menjadi pendapatan usaha dan pendapatan di luar usaha, demikian juga beban dibedakan menjadi beban usaha usaha dan beban di luar usaha. Pendapatan dan beban usaha disajikan pertama, pendapatan dan beban di luar usaha disajikan kemudian.
2.    Langkah-langkah Penyusunan Laporan Laba-Rugi
Beberapa hal yang harus diperhatikan dalam menyusun Laporan Laba-Rugi:
a.    Judul Laporan
Menuliskan nama perusahaan, nama laporan, dan periode laporan di tengah atas halaman
b.    Isi Laporan
•    Bentuk single step:
–    Menuliskan semua pendapatan
–    Menuliskan semua beban
–    Menghitung selisih pandapatan dan beban, jika pendapatan lebih besar dari pada beban maka selisihnya disebut laba bersih dan jika sebaliknya maka selisihnya disebut rugi bersih.
•    Bentuk multiple step:
–    Menuliskan pendapatan usaha
–    Menuliskan beban usaha
–    Menghitung selisih pandapatan dan beban usaha, jika pendapatan usaha lebih besar dari pada beban usaha maka selisihnya disebut laba usaha dan jika sebaliknya maka selisihnya disebut rugi usaha.
–    Menuliskan pendapatan usaha
–    Menuliskan beban usaha
–    Menghitung selisih pandapatan dan beban usaha, jika pendapatan usaha lebih besar dari pada beban usaha maka selisihnya disebut laba usaha dan jika sebaliknya maka selisihnya disebut rugi usaha.
–    Menuliskan pendapatan di luar usaha
–    Menuliskan beban di luar usaha
–    Menghitung selisih pendapatan dan beban di luar usaha, jika pendapatan di luar usaha lebih besar dari pada beban di luar usaha maka selisihnya disebut laba di luar usaha dan jika sebaliknya maka selisihnya disebut rugi di luar usaha.
–    Menghitung laba (rugi) usaha dengan laba (rugi) di luar usaha, hasilnya disebut laba (rugi) bersih sebelum pajak.
–    Laba bersih sebelum pajak dikurangi dengan pajak penghasilan yang dikenakan dan hasilnya disebut laba bersih setelah pajak.

3.    Contoh Laporan Laba-Rugi
Bentuk Single Step:

Bentuk Multiple Step:

10.    TUJUAN AKUNTANSI
Tujuan Utama Akuntansi adalah untuk menyediakan informasi keuangan suatu badan usaha kepada pihak-pihak yang membutuhkan. Informasi keuangan yang disajikan oleh akuntansi akan dipergunakan oleh pihak-pihak yang berkepentingan sebagai bahan pertimbangan di dalam pengambilan keputusan Ekonomi.

DAFTAR PUSTAKA
http://myaccblog.blogspot.com/2010/07/pihak-pihak-yang-berkepentingan-dengan.html

http://paksiman.blogspot.com/2009/05/laporan-laba-rugi-perusahaan-jasa.html

Dra. F. Winarni, M.Si, Drs. G. Sugiyarso. 2001. KONSEP DASAR & SIKLUS AKUNTANSI.  Yogyakarta : Media Pressindo

NAMA     : MOCHAMAD ADAM FIRDAUS
NPM        : 28211549
S1 AKUNTANSI

MANAJEMEN SUMBER DAYA MANUSIA

BAB 1
PENDAHULUAN
Sebelum memulai mengerjakan tugas ini saya ingin memberitahukan bahwa pada pengerjaan tugas ini saya tidak sepenuhnya mengerjakan sendiri saya mencari referensi dari berbagai sumber dan mengambilnya dari sumber tersebut daftar sumber tersebut saya masukan kedalam daftar pusaka dibawah ini.
Pokok Pembahasan
1.    Macam-Macam Sumber Daya Manusia
2.    Perkembangan Sumber Daya Manusia
3.    Pemanfaatan Sumber Tenaga Kerja & Kompensasi
4.    Hubungan Perburuhan
5.    Mengapa para Pekerja mendirikan Serikat Pekerja
6.    Perserikatan saat ini
7.    Hukum yang mengatur antara Tenaga Kerja dengan Manajer
8.    Bagaimana Serikat Pekerja di Organisasikan & disahkan

Objektif

Mahasiswa dapat memahami tentang ruang lingkup Manajemen Sumber Daya Manusia

BAB 2 PEMBAHASAN

MANAJEMEN SUMBER DAYA MANUSIA
Manajemen sumber daya manusia adalah suatu proses menangani berbagai masalah pada ruang lingkup karyawan, pegawai, buruh, manajer dan tenaga kerja lainnya untuk dapat menunjang aktifitas organisasi atau perusahaan demi mencapai tujuan yang telah ditentukan. Bagian atau unit yang biasanya mengurusi sdm adalah departemen sumber daya manusia atau dalam bahasa inggris disebut HRD atau human resource department.

1.    MACAM-MACAM SUMBER DAYA MANUSIA
Manusia memiliki akal, budi dan pikiran yang tidak dimiliki oleh tumbuhan maupun hewan. Meskipun paling tinggi derajatnya, namun dalam ekosistem, manusia juga berinteraksi dengan lingkungannya, mempengaruhi dan dipengaruhi lingkungannya sehingga termasuk dalam salah satu faktor saling ketergantungan.
Sumber daya manusia dibagi menjadi dua, yaitu :
a.    Manusia sebagai sumber daya fisik
Dengan energi yang tersimpan dalam ototnya, manusia dapat bekerja dalam berbagai bidang, antara lain: bidang perindustrian, transportasi, perkebunan, perikanan, perhutanan, dan peternakan.
•    Manusia sebagai sumber daya mental
Kemampuan berpikir manusia merupakan suatu sumber daya alam yang sangat penting, karena berfikir merupakan landasan utama bagi kebudayaan. Manusia sebagai makhluk hidup berbudaya, mampu mengolah sumber daya alam untuk kepentingan hidupnya dan mampu mengubah keadaan sumber daya alam berkat kemajuan ilmu dan teknologinya. Dengan akal dan budinya, manusia menggunakan sumber daya alam dengan penuh kebijaksanaan. Oleh karena itu, manusia tidak dilihat hanya sebagai sumber energi, tapi yang terutama ialah sebagai sumber daya cipta (sumber daya mental) yang sangat penting bagi perkembangan kebudayaan manusia.

2.    PERKEMBANGAN SUMBER DAYA MANUSIA
Perkembangan Sumber Daya Manusia Revolusi industri abad ke 20 dan revolusi teknologi abad ke 19 mengubah makna tenaga kerja itu sendiri, dimana kebanggan hasil kerjanya menjadi berkurang.
Akibat revolusi industri dan teknologi terhadap tenaga kerja adalah :
•    Berkembangnya spesialisasi, secara ekonomis menguntungkan, hasil kerjanya lebih banyak dan orang akan ahli dalam bidangnya
•    Hambatan pengembangan diri, bagi kelompok tertentu secara sosiologis disebut blok of mobility (sekat-sekat mobilitas masyarakat)
•    Perubahan yang terus menerus, merugikan tenaga kerja dengan perubahan bidang industri dan teknologi

Konsep sumber daya manusia (human resource) berkembang ketika diketahui
dan disadari bahwa manusia itu mengandung berbagai aspek sumber daya bahkan
sebagai sumber energi. Manusia tidak hanya berunsur jumlah, seperti terkesan dari
pengertian tentang penduduk, tetapi juga mutu, dan mutu ini tidak hanya ditentukan
oleh aspek keterampilan atau kekuatan tenaga fisiknya, tetapi juga pendidikannya
atau kadar pengetahuannya, pengalaman atau kematangannya, dan sikapnya atau
nilai-nilai yang dimilikinya.
Pengembangan SDM adalah proses sepanjang hayat yang meliputi berbagai
bidang kehidupan, terutama dilakukan melalui pendidikan. Jika dilihat dari sudut
pandang ekonomi, peningkatan kualitas SDM lebih ditingkatkan pada penguasaan
pengetahuan, keterampilan, dan teknologi yang dibutuhkan oleh dunia kerja dalam
upaya peningkatan efisiensi dan efektivitas proses produksi dan mempertahankan
keseimbangan ekonomi.
Pengembangan SDM berkualitas adalah proses kontekstual, sehingga
pengembangan SDM melalui upaya pendidikan bukanlah sebatas menyiapkan
manusia yang menguasai pengetahuan dan keterampilan yang cocok dengan dunia
kerja pada saat ini, melainkan juga manusia yang mampu, mau, dan siap belajar
sepanjang hayat.
Dari batasan ini dapat disimpulkan bahwa proses pengembangan sumber daya
manusia itu terdiri dari perencanaan (planning), pendidikan dan pelatihan (education
and training), dan pengelolaan (management).

3.    PEMANFAATAN SUMBER TENAGA KERJA DAN KOMPENSASI

Kompensasi adalah imbalan jasa yang diberikan secara teratur dan dalam jumlah tertentu oleh perusahaan kepada para karyawan atas kontribusi tenaganya yang telah diberiakannya yang telah diberikannya untuk mencapai tujuan perusahaan.
Program kompensasi karyawan dirancang :
1.    Menarik karyawan yg cakap ke dalam organisasi
2.    Memotivasi karyawan mencapai prestasi unggul
3.    Mencapai masa dinas yg panjang
Sesuai fungsinya, didalam perusahaan ada dua macam tenaga kerja :
1.    Tenaga Eksekutif, mengambil keputusan dan melaksanakan fungsi organik manajemen
2.    Tenaga Operatif, tenaga terampil, menguasai pekerjaan, sehingga tugas dapat dilaksanakan dengan baik. Ada tiga tenaga terampil  :
•    tenaga terampil (skilled labor)
•    tenaga setengah terampil (semi skilledlabor)
•    tenaga tidak terampil (unskilled labor)
Penentuan Jumlah Tenaga Kerja, meliputi dua hal pokok ;
1.    Analisis Beban Kerja, meliputi : peramalan penjualan (sales forecast), penyusunan jadwal waktu kerja dan penentuan jumlah tenaga kerja untuk membuat satu unit barang
2.    Analisis tenaga kerja, menghitung jumlah tenaga kerja yang sesungguhnya dapat tersedia pada satu periode

4.    HUBUNGAN PERBURUHAN

Bila terjadi ketidak kesepakatan, buruh punya senjata yang dapat digunakan :
1.    Boikot
2.    Pemogokkan
3.    Penghasutan
4.    Memperlambat kerja
Buruh dan majikan, majikan dan buruh. begitulah hubungan perburuhan yang ada di Indonesia. Di indonesia hubungan antara majikan dan buruh seringkali tidak seimbang, dikarenakan para buruh di Indonesia seringkali belum mempunyai kekuatan hukum yang kuat. padahal posisi dari kedua belah pihak sama-sama membutuhkan dan juga kedua belah pihak harus saling menghormati.
Saat ini, Kedudukan buruh di Indonesia masih sering dianggap rendah dan juga masih sering dicurangi oleh para pengusaha. padahal mereka dilindungi oleh undang-undang namun mereka sering merasa kalau mereka menuntut hak nya maka mereka akan dipecat dan tidak bisa mencari nafkah untuk keluarga nya lagi.
Maka dari itu, pemerintah khususnya pemda harus membuat yang jelas dan juga menguntungka bagi kedua belah pihak. Agar tidak terjadi lagi salah satu pihak tidak menjalankan kewajiban nya dan salah satu pihak tidak mendapatkan haknya.
5.    MENGAPA PARA PEKERJA MENDIRIKAN SERIKAT KERJA ?
Serikat Pekerja atau karyawan (Labor Union atau Trade Union) adalah organisasi pekerja yang dibentuk untuk mempromosikan atau menyatakan pendapat, melindungi, dan memperbaiki, melalui kegiatan kolektif, kepentingan sosial, ekonomi dan politik anggotanya. Serikat kerja didirikan karena untuk :
•    Perlindungan
•    Peningkatan akan kondisi dan syarat kerja
•    Menangani keluh kesah anggota
•    Menyelesaikan perselisihan
•    Menyediakan manfaat lainnya (untuk kesejahteraan anggota)
•    Sebagai suara pekerja
•    Menyediakan sarana komunikasi
•    Melakukan kerjasama dan menjalin solidaritas dengan pekerja atau serikat pekerja lainnya baik secara nasional ataupun internasional
•    Meningkatakan pelaksanaan hubungan industrial untuk menciptakan
keharmonisan hubungan antara pekerja/serikat pekerja dengan
pengusaha/manajemen

6.    PERSERIKATAN SAAT INI
Tipe-tipe Serikat Karyawan
a.    Craft Unions
Anggotanya karyawan yang punya ketrampilan yang sama seperti tukang kayu
b.    Industrial Unions
Dibentuk berdasarkan lokasi pekerjaan yang sama, serikat ini terdiri pekerja tidak berketrampilan maupun berketrampilan dalam perusahaan atau industri tertentu
c.    Mixed Unions
Mencakup pekerja terampil, tidak terampil dan stengah terampil dari suatu lokal
tertentu tidak memandang dari industri mana
Untuk mengetahui UU. No. 21 tahun 2000 secara umum disajikan hal-hal yang dinilai penting sebagai berikut  :
a    Serikat pekerja/buruh mempunyai sifat bebas, terbuka, mandiri, demokratis dan bertanggung jawab. Kebebasan inilah yang kemudian dimanfaatkan untuk mendirikan berbagai macam serikat pekerja/buruh seperti yang ada pada saat ini.
b    Serikat pekerja/buruh dan federasi/konfederasi berfungsi sebagai pihak yang membuat perjanjian kerja bersama, mewakili pekerja dalam berbagai lembaga ketenagakerjaan, sebagai sarana penyalur aspirasi dan memperjuangkan hak anggota serta sebagai pihak yang bertanggung jawab mengorganisasi pemogokan.
c    Setiap pekerja berhak menjadi anggota dan membentuk serikat pekerja/buruh. Serikat pekerja/buruh dapat dibentuk minimal 10 orang pekerja atau buruh, sekurang-kurangnya 5 serikat pekerja/buruh dapat membentuk federasi dan sekurang-kurangnya 3 federasi dapat membentuk konfederasi serikat pekerja/buruh.
d    Serikat pekerja/buruh, federasi/konfederasi dapat dibentuk atas dasar sektor usaha, jenis pekerjaan atau bentuk lain. Keanggotaan, kepengurusan, keuangan, pembubaran dan lain-lain diatur didalam Anggaran Dasar (AD) pemerintah tidak dapat mencampuri urusan intern termasuk membubarkan serikat pekerja/buruh.
e    Pekerja/buruh yang menduduki jabatan tertentu dan dapat menimbulkan pertentangan kepentingan antara serikat pekerja/buruh dan manajemen tidak dapat menjadi pengurus serikat pekerja/buruh.
f    Serikat pekerja/buruh, federasi dan konfederasi harus memberitahukan kepada instansi pemerintah yang bertanggung jawab dalam bidang ketenagakerjaan untuk pencatatan.
g    Pengurus serikat pekerja/buruh atau anggotanya memiliki hak perlindungan untuk melakukan kegiatan organisasinya terhadap :
–    Pemutusan Hubungan Kerja (PHK)
–    Penurunan jabatan atau mutasi
–    Tidak membayar/ mengurangi upah intimidasi
–    Kampanye anti serikat pekerja/buruh
h Serikat pekerja/buruh bubar apabila :
–    Dinyatakan oleh anggota sesuai Anggaran Dasar (AD)
–    Perusahaan tutup untuk selamanya
–    Dinyatakan oleh keputusan pengadilan
I Sanksi yang berat diberikan pada siapa saja yang menghalang-halangi pembentukan serikat pekerja atau memaksa pekerja/buruh harus menjadi anggota suatu serikat pekerja/buruh, Sanksi tersebut berupa sanksi pidana minimal 1 tahun dan maksimal 5 tahun dan atau denda minimal 100 juta dan maksimal 500 juta.
Jadi perserikatan di ndonesia saat ini telah memberikan kebebasan demi memberikan hak-hak bagi para pendiri perserikatan.

7.    HUKUM-HUKUM YANG MENGATUR HUBUNGAN ANTAR TENAGA KERJA DENGAN MANAJER
Tenaga Kerja dengan Manajer Ada tiga perjanjian kerja bersama, yaitu :
•    Closed Shop Agreement
Hanya berlaku bagi pekerja yang telah bergabung menjadi anggota serikat (persatuan)
•    Union shop Agreement
Mengaharuskan para pekerja untuk menjadi anggota serikat untuk periode waktu terentu
•    Open Shop Agreement
Memberikan kebebasan pekerja untuk menjadi atau tidak anggota serikat kerja

8.    BAGAIMANA SERIKAT PEKERJA DIORGANISASI DAN DISAHKAN

Serikat pekerja di organisasi dan disahkan yaitu melalui UUD 1945 yang berlandaskan serikat pekerja, seperti yang dibahas diatas pada perserikatan saat ini.

DAFTAR PUSTAKA

Buku bisnis jilid 1 Ricky W. Griffin dan Ronald J. EBERT
http://aryoleader.blogspot.com/2010/04/konsep-pengembangan-sumber-daya-manusia.html

http://ocw.gunadarma.ac.id/course/economics/management-s1/pengantar-bisnis/manajemen-sumber-daya-manusia

http://ervinanana.blogspot.com/2010/12/manajemen-sumber-daya-manusia.html

NAMA     : MOCHAMAD ADAM FIRDAUS
NPM        : 28211549
S1 AKUNTANSI